Sepatuku Tidak Sama Dengan Sepatumu

Walk a mile in my shoes, see what i see, Hear what i hear, feel what i feel

Then may be you'll understand, Why i do what do, 

Till then, don't judge me, -Anonymous

Percakapan dunia dalam jaringan selalu riuh tak berkesudahan, akhir-akhir ini kita disibukkan dengan komplain kalangan papan atas hiburan tanah air yang secara tidak langung merupakan teguran sosial mengenai pandangan arogansi seorang pengguna media internet mengenai kekayaan dan harta.

HUMBLE BRAGGING

Sebelumnya sempat juga viral mengenai pola hummble bragging, dimana seseorang yang ingin memamerkan kekayaannya namun dengan cara bertolak belakang dengan tujuan yang sama, mendapatkan pengakuan atau pujian.

Contohnya: "duh.. ga nyangka fotonya bisa sebagus ini, padahal aku ga tau seting kamera di hapeku (sambil memegang hp iphone keluaran terbaru)"

Hal-hal seperti ini akan bergulir terus dan selalu berulang pada orang yang berbeda, bahkan kitapun pernah dan mungkin akan melakukannya.

Pada saat itu kemungkinan ideal diri kita pada posisi sedang menginginkan pengakuan, menginginkan pujian atas capaian-capaian yang telah dikerjakan selama ini. Kemungkinan orang lain yang melihatnya tidak setuju, karena pada saat itu dia memiliki ideal diri lain.

Tak jarang kondisi tersebut menjadi bahan perdebatan yang berujung pada perkelahian baik secara verbal maupun fisik. Kondisi yang seharusnya tidak terjadi ketika kita memiliki kontrol diri dalam menggunakan fasilitas dalam jaringan pada kedua belah pihak.

Ideal diri yang berbeda pada masing-masing individu bisa saja sama ketika saling berinteraksi menjadi sebuah ideal diri kelompok. Misalnya ideal diri kelompok teman pengajian, kelompok keluarga, kelompok teman kerja, kelompok teman kuliah dan seterusnya. Masing-masing memiliki perbedaan dan mungkin juga persamaan.

Menurut anda, apakah yang menjadi dasar idela diri manusia?
Ungkapkan sesuai pendapat anda dan jangan lupa tuliskan nama lengkap ya...